Tukang parkir adalah pekerjaan yang
sepertinya hanya ada di Indonesia. Tapi MBDC gak yakin juga sih, soalnya
belum pernah keliling dunia. Ada yang mau bayarin gak? MBDC mau kok
research tentang tukang parkir di seluruh dunia. OK, balik lagi, ke
masalah tukang parkir. Tukang parkir ini menimbulkan banyak kontroversi
tentang keberadaannya. Ada yang pro dan tentunya ada yang kontra dengan
tukang parkir. Berikut adalah Pro dan Kontra Adanya Tukang Parkir
menurut MBDC:
Pro:
1. Parkir-parkir yang Sulit Jadi Lebih Mudah
Parkir di Jakarta terkadang memang cukup
sulit. Ada banyak tempat yang sepertinya cukup mustahil untuk
diparkirkan, apalagi sama orang-orang yang baru belajar nyetir. Nah, di
sinilah peran tukang parkir sangat penting! Tukang parkir akan
memberikan kamu instruksi parkir yang tentunya akan membuat kamu jadi
lebih mudah dalam berparkir.
2. Nyariin Tempat Parkir
Di luar negeri, nyari parkir itu adalah
hal yang sulit karena gak ada yang tukang parkir. Nah, di sini masalah
itu bisa diatasi, karena para tukang parkir akan dengan senang hati
nyariin parkir buat kamu. Yah, itu sebenernya karena dia ngarepin duit
kamu sih.
3. Dia Bisa Bantuin Dorong-Dorong Mobil
Terkadang, proses parkir kamu terganggu
sama yang namanya parkir paralel. Nah, coba bayangin kalo gak ada tukang
parkir. Kamu tentunya akan repot karena harus dorong-dorong mobil
sendiri. Dengan ada tukang parkir, maka kamu hanya tinggal menunggu di
dalam mobil ber-AC dan mobil-mobil yang parkir paralel akan langsung
didorongin sama para tukang parkir itu!
Kontra:
1. Dia Gak Tanggung Jawab Sama Mobil Kamu
Kamu mungkin berpikir "Wah, kalo ada
tukang parkir, berarti mobil gue aman dong! Kan ada yang jagain!"
SALAAH! Kalo sampe mobil kamu ilang atau baret atau kenapa-kenapa,
palingan si tukang parkir cuma bisa pasang muka bego trus sok bersimpati
sama kamu, terus tetep minta duit parkir. Mana mau sih suruh tanggung
jawab, aneh-aneh aja deh kamu.
2. Bayaran Suka-suka Dia
Pada umumnya, bayaran untuk tukang
parkir itu adalah Rp. 2,000. Tapi ada beberapa tempat di Jakarta dimana
bayaran parkirnya ditentukan sendiri oleh si tukang parkir. Di daerah
kota misalnya, parkir di pinggir jalan itu bayarannya sekitar Rp. 3,000.
Di Kemang lebih parah, karena biaya parkir di pinggir jalan bisa antara
Rp. 5,000 sampai Rp. 20,000. Pokoknya suka-suka si tukang parkir aja.
Cukup bikin kesel sih.
3. Cuma Muncul Kalo Udah Mau Bayar
Salah satu kebiasaan lain tukang parkir
adalah cuma muncul ketika kamu udah mau cabut aja. Saat kamu lagi
bersusah-susah dia gak nampak, dan ketika udah waktunya kamu bayar,
tau-tau dia muncul entah darimana dan nagih duit. Kayak temen yang cuma
muncul di saat senang aja gitu deh. Brengsek.
4. Skill Parkir Kamu Menurun
Menurut MBDC, inilah kontra paling besar
dari adanya tukang parkir. Kamu jadi cenderung percaya aja sama si
tukang parkir dan membiarkan skill parkir kamu sedikit demi sedikit
menurun! Tau-tau ntar kamu parkirnya gini deh:
Kayak gini tukang parkir juga gak
bakalan mau tanggung jawab sih. Dalam dunia perparkiran, seharusnya kamu
emang harus memegang teguh prinsip 'Trust no one'.
Nah, jadi kamu pro atau kontra tukang parkir nih? Share ya.
0 komentar:
Posting Komentar