Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten
Kepulauan Seribu, Jakarta yang letaknya berdekatan dengan Pulau
Bidadari. Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau
ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali dikunjungi
kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia. Di dalam pulau ini
terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan
juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust.
Ini
dia pulau "ONRUST" . Nama 'Onrust' diambil dari bahasa Belanda yg
artinya 'Tidak Pernah Beristirahat' atau dalam bahasa Inggrisnya
'Unrest'.
Terdapat pula sebuah makam yang konon kabarnya merupakan makam dari pemimpin pemberontakan DI/TII yaitu Kartosoewirjo.
Sejak
penjajahan bangsa Belanda di Indonesia, Pulau Onrust menjadi pulau
yang sangat strategis sekaligus sangat sibuk. Onrust yang memiliki nama
lain sebagai Pulau Kapal memang senantiasa sibuk disinggahi
kapal-kapal VOC. Selain itu Pulau Onrust menjadi markas Belanda yang
penting untuk menyerang daratan Jakarta.
Seiring
berkurangnya pengarush Inggris di Hindia Belanda, pada tahun 1848,
Belanda masuk kembali ke Pulau ini dan difungsikan sebagai Pangakalan
Angkatan Laut. Namun pada tahun 1883, sarana prasarana yang telah
dibangun oleh belanda kembali hancur berat akibat gelombang Tidal
letusan gunung Krakatau. Pada tahun 1911 s.d. 1933, Pulau Onrust diubah
fungsinya sebagai Karantiana Haji. Masyarakat Indonesia pada saat itu
yang akan naika haji ke Mekah dikarantina terlebih dahulu di pulau ini
baik ketika pergi maupun sepulangnya. Hal ini merupakan taktik dari
Belanda untuk menekan pengaruh ulama-ulama pada masa itu. Belanda tahu
bahwa pergoalakan/pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia
pada saat itu karena dipengaruhi oleh besarnya kharismatik ulama dimata
rakyatnya.
Pada awal masa kemerdekaan, Pulau Onrust
dimanfaatkan sebagai rumah sakit Karantina bagi penderita penyakit
menular dan penyakit kusta/lepra dibawah penganwasan Departemen
Kesehatan hingga awal tahun 1960, dan para penderita penyakit lepra
saat ini ditampung di RS Sintahala Tangerang. Selain itu pulau ini
juga pernah dimanfaatkan sebagai penampungan gelandangan dan pengemis
dan juga latihan militer. Tahun 1968 pulau Onrust dijarah
habis-habisan sehingga banguan bersejarah lenyap menyisakan
puing-puing saja. Setelah peristiwa tersebut, pulau Onrust menjadi
sepi tidak sesuai lagi dengan namanya. Walaupun sekarang Pulau ini
sepi, jejak-jejak kesibukasnnya masih bisa ditelusuri. Beberapa
bangunan masih tersisa dan masih dimanfaatkan sebagai penginapan.
Sisanya adalah bekas-bekas fondasi bangunan yang menyisakan kepiluan
yang menyesakan. Untuk melestarikan peninggalan sejarah yang terdapat
di Pulau ini maka berdasarkan kekputusan Gubernur KDKI Jakarta No. Cb.
11/2/16/1972 pulau ini dinyatakan sebagai Pulau bersejarah yang
dilindungi. Kemudian melalui SK Gubernur DKI Jakarta 134 tahun 2002
taman Arkeologi Pulau Onrust ditetatpkan sebagai UPT di lingkungan Dinas
kebudayaan dan Permusiuman DKI
Minggu, 13 Januari 2013
Pulau Bersejarah yang Terlupakan
Diposting oleh Aris Nofrianta di 19.52
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar